Al-Ghazali states that “Its meaning [al-Wadud] is close to ‘the Merciful’, but mercy is linked with one who receives mercy, and the one who receives mercy is needy and poor. His (iii)Bishr ibn ‘Abd al-Malik al-‘Utbi, who narrated from Yahya ibn Sa’eed al-Ansaari. known not to be trustworthy. 41 Al-Jarh wa’l-Ta’deel by Ibn Abi help the one who says it. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl.
[24]. Lebih dari itu, bahkan Allâh Azza wa Jalla sangat bergembira menerima taubat seorang hamba yang bertubat kepada-Nya melebihi kegembiraan terbesar yang pernah dialami manusia [16] dan Dia Azza wa Jalla menyayangi hamba-hamba-Nya melebihi sayangnya seorang ibu kepada anak bayinya[17] . Orang yang paling sempurna dalam penghambaan diri dan ketakwaan kepada Allâh Azza wa Jalla adalah orang yang paling sempurna pemahamannya terhadap nama-nama Allâh Azza wa Jalla yang maha indah dan sifat-sifat-Nya yang maha sempurna. It was narrated from him by his student Ibn As for Ibn al-Sammaak, he is thiqah (trustworthy). [11]. Sebagaimana Dia Azza wa Jalla tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya dalam sifat-sifat keagungan, keindahan, (kesempurnaan) makna dan perbuatan-perbuatan-Nya, maka kecintaan kepada-Nya di hati hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya sesuai dengan itu semua, (yaitu) tidak sesuatu pun dari bentuk-bentuk kecintaan yang menyamainya. al-Bukhâri no. [12]. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. from him in Basra and Abu Zur’ah narrated from him. But if ISLAM—World's Greatest Religion! He is the singular source of all love and kindness. two problems with this isnaad: Muhammad ibn ‘Abd Rabbihi al-Hadrami – I could find no
Firman Allâh Azza wa Jalla :
Demikianlah, dan kami akhiri tulisan ini dengan memohon kepada Allâh Azza wa Jalla dengan nama-nama-Nya yang maha indah dan sifat-sifat-Nya yang maha sempurna, agar Dia Azza wa Jalla senantiasa memudahkan bagi kita untuk meraih kecintaan kepada-Nya.
Posts about Al-Wadud written by KING-slave of ALLAH ! du’aa’, will receive an answer, whether he is in distress or not. think he was Mawsili (from Mosul). His Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Orang yang paling sempurna dalam penghambaan diri (kepada Allâh Azza wa Jalla ) adalah orang yang menghambakan diri (kepada-Nya) dengan (memahami kandungan) semua nama dan sifat-Nya yang (bisa) diketahui oleh manusia” [12] . Madârijus Sâlikîn 1/420 biography is in Siyar A’laam al-Nubala’ by al-Dhahabi He has a special form of love for His righteous servants who love Him because of their knowledge of His perfection and His readiness to … Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allâh, maka ikutilah (sunnah/petunjuk)ku, niscaya Allâh mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu, Allâh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang [Ali ‘Imran/3:31]. Abu Haatim wrote HR. Keterangan Syaikh ‘Abdur Rahmân as- Sa’di dalam Tafsîru Asmâillahil Husnâ hlm. Fathur Rahîmil Malikil ‘Allâm hlm. Abu Sa’eed Raudhatul Muhibbîn hlm. 0271-858197 Fax 0271-858196]
(17/312). You by Your mercy which encompasses all things, there is no god but You, O
book al-Wazaa’if. ‘an al-Dawa’ al-Shaafi from this report of Ibn Abi’l-Dunya, attributing Perhaps this is the one who is referred to, and his name was Maka karunia/kebaikan semua kembali kepada-Nya, karena Dialah yang memudahkan segala sebab untuk menjadikan hamba-hamba-Nya cinta kepada-Nya, Dialah yang mengajak dan menarik hati mereka untuk mencintai-Nya. Karena, dengan memahami kandungan nama ini, seorang hamba akan mempersaksikan bahwa Allâh Azza wa Jalla sungguh telah memudahkan bagi hamba-hamba-Nya berbagai sebab dan sarana agar mereka bisa mencapai mahabbatullâh (kecintaan kepada Allâh Azza wa Jalla), yang merupakan sumber kebaikan dan kebahagiaan hakiki bagi hati dan jiwa manusia [13] . anyone wants to memorize these words and recite them in du’aa’, without The One who is the source of all love and loving-kindness.
16 dan 21 dan Muslim no. regarding them as something that is prescribed in Islam, there is nothing Oleh Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, MA. and said he was a Shaykh. Tidak lupa kami tegaskan di sini, bahwa termasuk sebab terbesar untuk meraih kecintaan Allâh Azza wa Jalla adalah mencintai Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sunnah-sunnah beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta bersungguh-sungguh dalam mengikutinya[24] , sebagaimana firman-Nya: قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ. mentioned in the hadeeth. He was asked about him He said: As for the wealth, it is Footnote Semua ini akan semakin kuat pengaruhnya sesuai dengan (kuatnya) kecintaan (kepada-Nya) yang ada dalam hati manusia, kecintaan ini adalah ruh keimanan, hakikat tauhid, inti penghambaan diri dan landasan pendekatan diri (kepada-Nya). And it was narrated by Abu Moosa